HAKIKAT DZAT


Hakikat Tauhid. Sesungguhnya Allah  adalah nama dzat dari Tuhan swt yang diperkenalkan sendiri oleh-Nya. Selain sebagai nama bagi zat Tuhan swt,  Allah  adalah juga tempat terkumpulnya atau terhimpunnya seluruh sifat yang dikandung dzat-Nya, sehingga  Allah  sebagai sebutan yang utama untuk Tuhan sudah meliputi Tuhan secara keseluruhan yang terdiri dari dzat dan sifat-Nya.

Hubungan antara zat dan sifat pada hakikatnya adalah hubungan sebab akibat yang saling terkait dan saling menerangkan antara keduanya. Keberadaan sifat disebabkan karena adanya dzat dan keberadaan dzat hanya bisa dinyatakan dengan adanya sifat, sehingga melalui hubungan tersebut Tuhan telah membukakan satu celah yang bisa dimasuki oleh akal manusia untuk mengetahu hakikat dzat-Nya dengan benar.

Sebelum melanjutkan kepada kajian tentang pemahaman sifat Allah, yang pertama yang harus diyakini tentang kajian sifat Allah itu adalah bahwa sifat yang dimiliki Allah adalah sifat yang maha sempurna yang tidak dimiliki oleh selain Allah.

Karena apabila terjadi persamaan antara sifat yang dimiliki oleh Allah dengan sifat yang dimiliki oleh selain Allah, maka sifat tersebut bukan lagi menjadi sifat Allah, karena Allah tidak bisa dipersandingkan dengan apapun sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Quran :

” dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.” ( QS : 112 : Surat : Al Ikhlash Ayat 04 )

 Setelah prinsip dasar tersebut difahami dan diyakini secara sungguh-sungguh dengan hati yang sabar dan ikhlas, baru bisa dilanjutkan dengan kajian tentang sifat-sifat Allah.

Bila tidak, kajian tentang sifat-sifat Allah itu akan melahirkan pemahaman yang sesat seperti  faham serba Tuhan yang berkeyakinan bahwa semuanya alam ini adalah perwujudan dari dzat Tuhan , atau  faham yang menyakini bahwa makhluk setelah melewati fase-fase pemahaman tertentu bisa melakukan penyatuan dengan Tuhan  dan beberapa pemahaman lain yang dikatagorikan sebagai faham yang menyimpang seperti faham Muttazilah, Wahabi, dll

Sekarang kita lanjutkan :

Imam Abu Hasan Ali al Asy-ary dan Imam Abu Mansur al Muturidi sebagai pelopor berdirinya faham Ahlul Sunnah Wal Jamaah telah menerangkan sebagai sebuah syariat bahwa sifat Allah itu dikelompokkan menjadi 41 ( empat puluh satu ) sifat dan dikelompokkan lagi menjadi 4 ( empat ) kelompok besar yaitu :

( sudah banyak blog yang membahas masalah sifat-sifat Allah ini, sehingga saya tidak akan melakukan kajian secara rinci tentang masing-masing sifat, tapi lebih kepada hakikat sifat dan pemahaman tentang Zat Allah melalui sifat-sifat-Nya )

1. Sifat Nafsiah

Sifat nafsiyah adalah sifat yang melekat pada Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini mengakibatkan lahirnya sifat-sifat yang lain. Sifat nafsiyah itu adalah Ujud yang berarti ada. Jika sifat Ujud ini tidak ada pada Dzat Allah, maka sifat-sifat yang lain pun menjadi tidak ada, sehingga mustahil Allah itu tidak ada, karena adanya Allah dengan sifat Ujud ini. Jika sifat Ujud ini tidak ada, maka Allah pun menjadi tidak ada.

2. Sifat Salbiyah

Salbiyah cendrung dikatakan sebagai sifat yang membedakan Allah dengan selain Allah, tapi saya lebih memahami bahwa sifat salbiyah adalah sifat yang menerangkan sifat nafsiyah karena apabila dinyatakan sebagai sifat yang membedakan antara Allah dengan selain Allah tentunya sifat-sifat Allah yang lain selain sifat salbiyah bisa dipersamakan dengan sifat selain Allah sedangkan dzat, sifat dan perbuatan Allah tidak bisa disetarakan sesuatu apapun juga

Sifat-sifat salbiyah itu adalah Qidam yang berarti dahulu yang tidak bermula, Baqa, berarti kekal yang tidak berkesudahan atau abadi yang tidak berakhir, sehingga melahirkan sifat Mukhalifatu lil hawaditsi yang berarti tidak sama dengan dengan segala sesuatu. Allah itu bersifat Qiyamuhu binafsihi yang berati berdiri sendiri secara mutlak. Allah tidak membutuhkan apapun atau siapapun juga untuk mengurus urusannya dan juga tidak mau urusannya dicampuri, Selanjutnya dinyatakan bahwa, Allah itu bersifat Wahdaniyah yang berarti Maha Esa atau Maha Tunggal tidak berbilang dengan pengertian bahwa :

  • Allah itu Maha Esa Dzat-Nya yang berati Dzat Allah itu tidak sama dengan apapun juga
  • Allah itu Maha Esa Sifat-Nya yang berarti Allah itu bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang tidak sama atau dipersamakan dengan sifat selain Allah
  • Allah itu Maha Esa Perbuatan-Nya yang berarti seluruh perbuatan Allah tidak bisa ditiru atau dicontoh oleh siapapun. hanya Allah yang berkuasa untuk melakukan sesuatu

Sifat yang tergabung dalam kelompok sifat nafsiyah dan sifat salbiyah ini merupakan dasar utama dari pemahaman tauhid. Apabila sifat-sifat nafsiyah dan salbiyah ini difahami secara salah, maka faham tersebut telah terjerumus kepada pemahaman tauhid yang sesat sebagaimana bebarapa pemahaman yang telah disampaikan diatas

Sudah banyak orang-orang alim yang tersesat dalam memahami sifat-sifat Allah ini, sehingga saya sangat menyarankan untuk jangan memaksakan logika dan pemikiran dalam melakukan kajian tentang tauhid. Apabila pada saat itu logika dan pemikiran belum bisa menumbuhkan pemahaman yang benar tentang kajian yang sedang diuraikan. Tinggalkan saja dulu untuk sementara.

Tapi jagan berhenti, Ketahuilah bahwa sesungguhnya hukum mempelajari dan memahami tauhid secara benar adalah wajib atau fardhu ‘ain (wajib bagi setiap diri ) karena hanya dengan pemahaman dan keyakinan yang benar seluruh amal dan ibadah yang dilakukan bisa diterima Allah swt, selain dari itu ditolak apabila ibadah tersebut tidak menjadi tambahan dosa.

Kalau memungkinkan belajarlah melalui seorang guru atau mursyid yang bebar-benar telah memahami tentang hakikat tauhid yang benar. Jangan sekali-kali belajar pada mursyid ( guru hidup ) yang masih atau sedang mencari-cari hakikat tauhid yang sesungguhnya, karena itu sama artinya dengan membukakan celah yang lebar bagi iblis untuk menyesatkan.

Untuk lebih jelasanya silahkan baca pengertian ilmu tauhid pada link ini atau disini Mungkin untuk sementara posting ini dicukupkan sampai disini dulu, karena pada kajian selanjutnya saya akan melakukan kajian tentang 2 ( dua ) kelompok sifat Allah selanjutnya yang merupakan pendalaman atau pemahaman lanjutan tentang Hakikat Zat pada Sifat Allah melalui sifat

3). Maani dan sifat 4). Ma’nawiyah. Apabila sampai kajian ini terdapat hal-hal yang kurang bisa difahami dengan baik silahkan penyampaikan pertanyaan melalui kotak komentar yang tersedia, termasuk bantahan, sanggahan atau apapun yang ingin disampaikan, mohon disampikan secara santun dan jangan menyebut nama orang lain yang tidak berhubungan dengan saya . Seluruh pertanyaan, tanggapan, bantahan, sanggahan atau sekedar komentar yang disampaikan, Insya Allah, saya akan berusaha menjawab dan menjelaskannya dengan baik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. karena ilmu Allah itu maha luas dan tanpa batas.

195 comments on “HAKIKAT DZAT

  1. Panjenangan guru ňўª. Siapa ? Bagus ilmunya’ apa sudah bertemu allah ‘ kenapa anda membahas ilmu hakikat ‘ thoriqotnya apa’ sanadnya dari siapa? Αþα̣ sampean sudah mau bunuh diri atau dibunuh’ matur nuwun

    Suka

    • Nazabnya dari Rasulullah s.a.w.. hingga syech masis.. dan kepada beliau syech abul hasan adzasyiliyah.. sampai kepada guru saya yg bergelar FAKIRULLAH..
      ada 2 jalan menuju kepada Allah.. dengan air mata dan DARAH.. maka inilah jalan terdekat kepada Allah.. pertanyaan saudara.. apakah telah bertemu Allah?? saya kembali bertanya kepada saudara.. SIAPAKAH YG BELUM PERNAH BERTEMU ALLAH??

      Disukai oleh 1 orang

      • Bagusss jawapanya…banyak orang nk tunjuk pandai…alastu birobbikum..qa la bala..sha hidna….siapa yang belum bertemu Allah…semua sudah bertemu..tinggal lagi…yang berkomentar macam bagus dan rasa pandai tu.sebenarnya…x sampai..hanya ilmu saja yang sampai..bukan dirinya .sendiri..terbaekkkk saudara..

        Suka

  2. Assalamu ‘Alaikum Ustadz….

    1. Mohon penjelasannya tentang “Allah itu bersifat Qiyamuhu binafsihi yang berati berdiri sendiri secara mutlak. Allah tidak membutuhkan apapun atau siapapun juga untuk mengurus urusannya dan juga tidak mau urusannya dicampuri”. kalau Allah tdk membutuhkan apa dan siapapun lalu untuk apa Allah menciptakan Nur Muhammad?

    2. Apakah Dzat itu adalah “sebuah/bentuk” nama dari Sang Pencipta?

    3. Apakah 99 Asmaul Husna telah ada sebelum Allah menciptakan Nur Muhammad? Kalau belum ada, lalu siapa “Asmaul Husna-Nya” sebelum adanya Nur Muhammad?
    mohon penjelasannya…

    Suka

    • Allah menciptakan Nur Muhammad.. sebagai cikal bakal( bahan baku segala ciptaan )..
      Dzat Allah tidak berbentuk dan tidak bisa dilukiskan sebagai sebuah bentuk.. Allah adalah nama dari sang pencipta..
      Sebelum Allah memperkenalkan dirinya untuk dikenal.. dan sebelum adanya Nur Muhammad.. maka Allah belum dikenali.. pada saat itu 99 nama Allah belum ada.. krn 99 asmaul husna adalah Muhammad.. yg mewakili sifat2 Allah.. yg diperkenalkan Allah kepada hamba2nya..

      Disukai oleh 1 orang

      • Assalamualaikum Guru … Mohon izin bertanya, Sejak Kapan nama ALLAH itu ada … Siapa kah nama ALLAH sebelum Dia dikenali dan siapa nama Beliau ketika Beliau dikenali … Mohon pencerahan nya Guru …. ^_^

        Suka

      • Sejak Allah menciptakan Nur Muhammad.. pada awalnya Allah tidak dikenali.. Allah berkenan untuk dikenali.. lalu Allah menciptakan Nur Muhammad.. dan dari Nur itu diciptakan segala sesuatu.. pada masa itu Allah menyatakan DiriNya ANA dan Huwa.. la ana illa ana.. la huwa illa huwa..

        Suka

  3. hakikat dzat manusia adalah satu, disebut al-bathin artinya tidak ada sifat bathin lagi sebelumnya, dikatakan addhahir karena tidak ada sifat bathin lagi sesudahnya, untuk itulah agama itu agama manusia. Manusia punya nur, rasa dan ruh dll, sedang laki-laki perempuan dan bersuku-suku itu hanya keanekaan sifat wujud saja
    ,

    Suka

    • Assalamualaikum.
      Pendapat kami wujud itu zat. Hakikat wujud adalah zat. Martabatnya la takyeen maka tiada perbahasan lagi.
      Bagi kami dari kajian sifat dan zat ini, sifat hayat sebagai syarat utama bg adanya sifat2 yang lain bukan sifat wujud. Wallahu alam.

      Suka

      • Tuan mengatakan bila tak ada sifat ujud maka tak ada Allah. Ini suatu pendapat yang mengatakan wujud lain, Allah lain. Wallahu alam.

        Suka

      • Seluruh wujud adalah wujud Allah secara Hakikat.. namun wujud segala sesuatu selain Allah adalah majaz.. bukan wujud hakiki.. Karna wujud Allah maka segala sesuatu hal menjadi wujud.. Sekiranya wujud Allah terhijab.. maka tdk terwujudlah segala sesuatu.. yg membuat manusia tdk memapu melihat wujud Allah.. krn terhenti pandangannya kepada Mahkluk.. sedangkan wujud Mahkluk adalah berasal dari wujud ( ADA) Nya Allah..

        Suka

    • pernahkah Beliau meminta manusia menyembahnya sebagai Tuhan??.. saya hanya bisa berkata.. disaat beliau mabuk didalam ketuhanan.. maka beliau tidak lagi mengenal dirinya.. melainkan hanya mengenal hakikat dirinya.. yakni Allah..

      Suka

      • penulis jgn dulu menyatakan faham diatas adalah sesat sebelum anda memahami dan mengenal allah dan membuktikan kesesatannya

        Suka

  4. Assalamualaikum

    Saya mau bertanya..
    Tentang keberadaan dzat Allah,,
    saya tau sebenar nya tidak baik untuk mmpertanyakan nya,,, tapi saya sangat bingung..
    Ada beberapa pendapat mengatakan

    Pendapat pertama mengatakan
    _zat Allah berjisim (memiliki wajah,tangan, kaki, mata dsb).. dan dzat Allah itu khusus bertempat tinggal/ bersemayam di atas langit/di atas arsy saja? Tapi jisim Allah itu tidak di ketahui bagaimana jisim nya(majhulun anhu&laisa kamitslihi syai’un), dan kata mereka bersemayam/berduduk nya Allah di atas arsy itu juga tidak di ketahui bagaimana cara nya? Majhulun anhu juga..
    Dalil mereka adalah perkataan para sahabat para ulama, hadits nabi yg sohih tentang jariyah, dan ayat2 mutasyabihat al qur’an yg menunjukkan Allah di langit dan di atas arsy?
    Dan kata mereka, seluruh ulama sepakat bahwa Dzat Allah berada di atas langit di atas arsy dan di alam semesta ini hanyalah ilmu nya saja.

    Pendapat ke dua mengatakan
    _Allah tidak di batasi jihat yg 6.. dzat Allah meliputi segala sesuatu , dzat Allah sangat dekat bahkan lebih dekat dari urat leher seseorang.. mereka mengatakan “dzat Allah dekat tak tersentuh dan jauh tak berjarak” tidak menyatu tapi juga tidak berjarak sejauh ke langit sana.. kata mereka kekuasaan Allah_ilmu Allah_dan_Dzat Allah meliputi segala galanya,?
    Tapi zat Allah tidak dapat dilihat karena keterbatasan kemampuan penglihatan mata manusia yang tidak mampu melihat zatNya?
    Mereka juga berdalil dengan hadits2 sohih dan ayat mutasyabihat al qur’an yg mnunjukkan Allah tidak di langit saja? dan tidak bertempat khusus

    Pendapat yg ketiga
    _mengatakan dzat Allah dan seluruh alam semesta ini menyatu, diri kita dan seluruh alam semesta ini adalah Allah itu sendiri? Dengan dalil mereka barang siapa yg mengenal diri nya berarti ia mengenal tuhan nya.. mereka juga memakai ayat2 mutasyabihat yg sama seperti pendapat yg kedua di atas..?

    Dan pendapat yg terakhir mengatakan
    _Tidak ada yang tahu dimana Allah melainkan Allah?
    – Allah berada dimana Dia berada sekarang
    – Sekarang Allah berada dimana Dia berada dahulu
    – Dahulu dan sekarang Dia berada ditempat yang hanya Dia saja yang tahu
    – Tempat itu didalam pengetahuan ilmu Allah.
    Dan hampir mendukung dgn pendapat yg ke dua diatas?

    Jadi saya bertanya..
    1.dari ke semua pendapat2 itu, yg manakah yg benar wahai ustadz???
    Dan bagaimana dengan dalil2nya……?
    Allah bersemayam di langit saja dgn jisimnya yg hanya Allah saja yg tau?
    Atau
    Meliputi segala sesuatu tapi tak menyatu?

    2.jika pendapat yg pertama yg benar, pertanyaan saya :
    apakah hukum nya mengatakan bahwa wujud Zat Allah khusus hanya di langit saja(di atas arsy saja) , dan di alam semesta ini hanya ilmu dan kekuasaan nya saja? (Dzat & sifat2nya terpisah)?

    3.jika pendapat yg ke 3 yg benar , pertanyaan saya:
    “jika zat Allah di katakan adalah alam semesta itu sendiri secara zohir dan batin”, lalu siapa yg berbincang2 dgn nabi musa waktu di bukit tursina? Siapa yg memerintahkan rasulullah untuk menegakkan sholat? ,al qur’an itu kalam siapa? Dan Jika zat Allah adalah seluruh alam semesta ini ,Kenapa tuhan memberi nikmat dan menghukum zat nya sendiri?

    Dan pertanyaan terakhir, mohon penjelasan nya tentang kalimat “Allahu Akbar” ? Apakah hubungan nya dgn dzat Allah..atau hanya terhubung pada ilmu&kekuasaan nya saja?…

    Suka

  5. Assalamualaikum

    Saya mau bertanya..
    Tentang keberadaan dzat Allah,,
    saya tau sebenar nya tidak baik untuk mmpertanyakan nya,,, tapi saya sangat bingung..
    Ada beberapa pendapat mengatakan

    Pendapat pertama mengatakan
    _zat Allah berjisim (memiliki wajah,tangan, kaki, mata dsb).. dan dzat Allah itu khusus bertempat tinggal/ bersemayam di atas langit/di atas arsy saja? Tapi jisim Allah itu tidak di ketahui bagaimana jisim nya(majhulun anhu&laisa kamitslihi syai’un), dan kata mereka bersemayam/berduduk nya Allah di atas arsy itu juga tidak di ketahui bagaimana cara nya? Majhulun anhu juga..
    Dalil mereka adalah perkataan para sahabat para ulama, hadits nabi yg sohih tentang jariyah, dan ayat2 mutasyabihat al qur’an yg menunjukkan Allah di langit dan di atas arsy?
    Dan kata mereka, seluruh ulama sepakat bahwa Dzat Allah berada di atas langit di atas arsy dan di alam semesta ini hanyalah ilmu nya saja.

    Pendapat ke dua mengatakan
    _Allah tidak di batasi jihat yg 6.. dzat Allah meliputi segala sesuatu , dzat Allah sangat dekat bahkan lebih dekat dari urat leher seseorang.. mereka mengatakan “dzat Allah dekat tak tersentuh dan jauh tak berjarak” tidak menyatu tapi juga tidak berjarak sejauh ke langit sana.. kata mereka kekuasaan Allah_ilmu Allah_dan_Dzat Allah meliputi segala galanya,?
    Tapi zat Allah tidak dapat dilihat karena keterbatasan kemampuan penglihatan mata manusia yang tidak mampu melihat zatNya?
    Mereka juga berdalil dengan hadits2 sohih dan ayat mutasyabihat al qur’an yg mnunjukkan Allah tidak di langit saja? dan tidak bertempat khusus

    Pendapat yg ketiga
    _mengatakan dzat Allah dan seluruh alam semesta ini menyatu, diri kita dan seluruh alam semesta ini adalah Allah itu sendiri? Dengan dalil mereka barang siapa yg mengenal diri nya berarti ia mengenal tuhan nya.. mereka juga memakai ayat2 mutasyabihat yg sama seperti pendapat yg kedua di atas..?

    Dan pendapat yg terakhir mengatakan
    _Tidak ada yang tahu dimana Allah melainkan Allah?
    – Allah berada dimana Dia berada sekarang
    – Sekarang Allah berada dimana Dia berada dahulu
    – Dahulu dan sekarang Dia berada ditempat yang hanya Dia saja yang tahu
    – Tempat itu didalam pengetahuan ilmu Allah.
    Dan hampir mendukung dgn pendapat yg ke dua diatas?

    Jadi saya bertanya..
    1.dari ke semua pendapat2 itu, yg manakah yg benar wahai ustadz???
    Dan bagaimana dengan dalil2nya……?
    Allah bersemayam di langit saja dgn jisimnya yg hanya Allah saja yg tau?
    Atau
    Meliputi segala sesuatu tapi tak menyatu?

    2.jika pendapat yg pertama yg benar, pertanyaan saya :
    apakah hukum nya mengatakan bahwa wujud Zat Allah khusus hanya di langit saja(di atas arsy saja) , dan di alam semesta ini hanya ilmu dan kekuasaan nya saja? (Dzat & sifat2nya terpisah)?

    3.jika pendapat yg ke 3 yg benar , pertanyaan saya:
    “jika zat Allah di katakan adalah alam semesta itu sendiri secara zohir dan batin”, lalu siapa yg berbincang2 dgn nabi musa waktu di bukit tursina? Siapa yg memerintahkan rasulullah untuk menegakkan sholat? ,al qur’an itu kalam siapa? Dan Jika zat Allah adalah seluruh alam semesta ini ,Kenapa tuhan memberi nikmat dan menghukum zat nya sendiri?

    Dan pertanyaan terakhir, mohon penjelasan nya tentang kalimat “Allahu Akbar” ? Apakah hubungan nya dgn dzat Allah..atau hanya terhubung pada ilmu&kekuasaan nya saja?..

    Suka

  6. allah menciptakan langit dan bumi selama 6 masa di sempurnakan diatasnya 7 lapis langit demikian pula bumi lalu masing2 langit diberikan urusan kpd masing2 langit lalu dia bersemayam di “arsy” yg dipikul oleh malaikat yg senantiasa bertasbih kepadanya yang menurut sy pribadi bhw hanya allah dan rasulnya semata2 yg perlu di taati selama 6 masa tsb. pertanyaannya yg mana kh 6 masa itu?

    Suka

  7. maksud sang penulis sifat allah tidak sama dgn sifat selain allah itu apa ? apakah selain allah itu punya sifat…bukankah anda mengatakan sifat allah itu esa..lantas mengapa anda mengatakan selain allah itu punya sifat…ini menunjukan sifat itu ada dua ,bukan esa….menurut saya sifat allah yg esa itu adalah segala sifat yg nyata dialam ini merupakan bagian kecil dari sifat allah..yg akhir nya berujung pada muara sifat yg esa…..jangan gampang dulu menganggap sesat terhadap terhadap org lain sebelum a

    Suka

  8. Alaika ya bissalam. W.H.B.Ktu.
    Tuan.
    Aku amat tertarik dengan penjelasan Dan huraian yg diberikan.. Khususnya topik bicara mngenai Zat Wajibal ujud.. Disini aku ingin mengajukan pertanyaan k
    Kepada tuan..
    Apakah Zat wajibal ujud sebelumny berada di dalam tubuh nya Nabi Muhammad S.a.w… Mohon peneranganya .Sekian terima kasih.

    Suka

  9. Alaika ya bissalam. W.H.K.tu
    Ujudnya. Zat Wajibbal ujud Pada diri rasullullah seblumnya. Dan Nabi2 yg terdahulu. Bagaimana prngertian dan penjelasan Dari tuanku.
    Sekian terima kasih.
    Ilmu Allah tiada batasan….
    Rahmatullah…

    Suka

  10. The dzat will be flow to the righteous deeds, it means that the Allah within all council that follow to the Allah dzat is true by the righteous deeds that will construct a righteous army within the seen or unseen being or lives in heaven or hell such as Malaikat, Rasul, Word in Quran, is all belong to the Allah dzat itself. Because the right god is only who are within to the Allah dzat and his council. So all who want feel the right dzat, the only way is through the righteous deeds and way, Follow Allah path, because all dzat that are kafir or non religion will indeed confess that only Allah is the final God of righteous that should been followed. Wallahualam.

    Suka

  11. Assalamualaikum , ini pemahaman salah seorg mengenai asma allah . Mereka berkepahman bahwa setiap asma tidak boleh disatukan karna memiliki asma nya masing2 . Contohnya ar rahman ar rahim . Sifat ar rahman ini tidak bisa satu dg ar rahim . Bagaimana pendapat antum tentang pemahan ini terimakasih

    Suka

  12. Apakah perbedaan antara nabi Muhammad saw dgn Muhammad. Apakah Muhammad itu berwujud manusia seperti yg ada sekarang atau bukan..?? Mhon di jelaskan.
    Siapakah Adam yg sebenarnya….???

    Suka

    • Wa alaikum salam wr.wb
      Nabi Muhammad saw adalah wujud manusia.. anak dari Abdullah bin Abdul Mutholib.. Muhammad adalah Hakikatul insan.. wujud manusia adalah wujud Allah dlm pengertian majazi.. sebagaimana Firman Allah dalam hadist Kudsi ” La maujuda Illallah.. dikuatkan oleh hadist Rasulullah dari Ibnu Abbas ra.. “sekiranya engkau julurkan tali dari langit..maka yg ada hanyalah wujudullah.. mulai dari awal hingga akhirnya.. kemudian beliau membaca surah Al Hadit.. dalam logat Arab adam bermakna tiada.. sebagaimana hawa bermakna keinginan.. Adam adalah aba jazadi adapun Muhammad abarruhi..
      Hakikatnya Adam adalah sumber terhimpunnya seluruh ruh manusia didalam sulbinya.. beliaulah yg membawa ruh2 kealam syahadat ini.. dan sekiranya ruh ini turun kebumi tanpa hijab maka hancurlah dunia ini..wassalam..

      Suka

      • Alhamdullilah.. Mugi manfaat sedoyo nipun ndadosaken tambhe kebagusan..
        Kolbu mukmin baytulloh..

        Suka

  13. asalamu’alaikum WW.
    izin bertanya tuan, sejauh mana kita wajib mengenal zat Allah, Sifat Allah, Asma Allah, dan Af’al Allah? dan adakah indikatornya bahwa kita sudah dapat dikatakan sudah mengenal Nya?
    wassalam

    Suka

    • Awaluddinu Ma’rifatullah.. ini mengandung Amar (perintah ) maka adalah wajib mengenal Allah ( bukan Kuhni Dzat ) karna tdk ada ilmu yg mampu membahas atau mengenal KUHNI DZAT… indikator atau tolak ukurnya adalah.. disaat kita sudah merasakan.. bahwa segal perbuatan dan ibadah kita semuanya atas kehendak dan ijin Allah atas diri kita.. dan ibadah telah menjadi kecintaan.. bukan lagi sekedar kewajiban..

      Suka

      • Assalamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh, Sebelum saya sekedar menambahkan pendapat saya, saya mohon ampun kepada Allah jikalau salah dalam menafsirkan dan minta maaf kepada semua makhluk seagama dan seiman yang membaca ini. sekedar menambahkan, daripada beliau ruhullah,,,yg dimaksud beliau “Awaluddinu Ma’rifatullah.. ini mengandung Amar (perintah ) maka adalah wajib mengenal Allah ( bukan Kuhni Dzat ) ” jadi perintahnya adalah “Kerjakanlah apa saja yang disuruh oleh Allah dan jauhi segala yang dilarang oleh Allah ” ada di dalam rukun Islam dan Iman, dan dimana maksud beliau adanya Sifat dan Dzat Allah, INTINYA ; adalah “bahwa segala perbuatan dan ibadah kita semuanya atas kehendak dan ijin Allah atas diri kita ” jikalau perbuatan yang kita lakukan mengikuti perintah Allah maka Ibadah namanya dan mendapat Ridho daripada Allah ” “jikalau perbuatan yang kita lakukan malah mengerjakan yang dilarang oleh Allah maka maksiat/dosa namanya dan mendapat Azab daripada Allah di akhirat kelak” dikarenakan Allah lah yang maha sempurna. Akhirnya karena kita tahu bahwa perbuatan yang kita lakukan sebagai seorang makhluk tidak akan bisa dikerjakan/dilakukan tanpa “Kehendak dan Izin Allah” maka insyallah “ibadah bukan lagi menjadi kewajiban tetapi menjadi kecintaan kepada Allah yang maha sempurna”. Jikalau tidak berkenan saya minta maaf dan minta rela, semoga kita semua diberikan Ilham oleh Allah yang Maha Sempurna. Amien.

        Suka

  14. maaf sya ingin bertanya pada guru….benarkah dzat allah bsa dilihat oleh manusia???

    2, bila dzat allah bsa dilihat lalu bagaimn anda menanggapi dalil dzat laesa kameslihi saeul apakah akan dibuang atau bagaimana?

    3. bila benar anda telah bertemu dngn dzat allah bagaimn bentuk dan rupanya?

    terimakasih maaf bila kurang tata kurang titi kurang dlm kesopanan sya sya mnta maaf

    Suka

    • melihat dzat Allah dalam artian seperti apa?.. disini kita hanya membahas masalah tajalli dzat Allah.. bukan KUHNI DZATNYA.. tajalli Sifat Allah saja mampu menghancurkan gunung ( pada kisah Nabi Musa ).. pengertian Tajalli adalah dimana dzat Allah berada pada 40 dinding cahaya dan 40 dinding kegelapan.. lalu Allah membuka lubang yg lebih kecil dari zarrah.. maka hancurlah bukit turzin.. mustahil bisa melihat dzat Allah.. yg bisa terlihat secara musyahadah adalah tajalli Allah semata2.. wujud majazi.. bukan wujud hakikiNya.. jika ada yg mengatakan pernah bertemu dan melihat Dzat Allah.. maka dia telah BERBOHONG..

      Suka

  15. Assalamualaikum ustadz

    ustadz, ane mau nanya. jadi sebenernya Allah SWT. itu nama tuhan kita atau Tuhan yang memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah SWT?

    Suka

  16. Asalamualaikum…ijin mempelajarinya.
    Smoga menjadi amal ibadah bagi saya.
    Dan ijin tuk membagikanya…
    Mohon ijin nya saudaraku…

    Suka

  17. Saya bingung bukankah alloh itu tidak terpikirkan kenapa bisa dibicarakan.saya cuma tahu apa yang alloh terangkan dalam kitabnya alquran.jadi saya lebih suka bicara apa yang bisa dibicarakan. Contoh. Dzat alloh artinya dzat ciptaan alloh atau kepunyaan alloh. Jadi kalau ada yang nanya apakah alloh ada. Jawab ada. Apanya. Ciptaannya.secara langsung bahwa Dia tersirat pasti ada tanpa disebutkan pun.Jadi alloh Nya tidak dibicarakan selain yang diterangkanNya.maka wajar kalo ada yang berfaham semua yang ada ini dzat alloh dzat kepunyaan alloh atau dzat ciptaan alloh. Kemanapun anda melihat di situ wajah alloh. Kemanapun anda pergi di situ wajah dunia ini.

    Suka

  18. Alhamdulillah.. Mugi sedoyonipun saget manfaat lan ndadosake tambahe kebgusan dumateng kito sedoyo. Kelawan ridhonepun alloh.
    Kolbu mukmin baytulloh..

    Suka

  19. Apa yang saya faham Allah itu bukan nama, bukan sebutan. Tulisan “Allah” di atas dinding itu bukan Allah, apa yang keluar dari mulut itu bukan Allah, itu suara, yang datang dari mulut dan khalkum. Allah yang sebenar Allah ada lah Allah yang tidak berhuruf dan tidak bersuara (la hurufin wala shautin) , tidak berjirim dan tidak berjisim. Persoalan nya bolih kah Makhluk mengenal Allah sedangkan sabda Rasulullah dalam hal ini menyebut Ana Araftu Rabbi birabbi atau aku mengenal Tuhan dengan Tuhanku. Bolih kah kita simpulkan bahawa yang mengenal Allah itu hanya Allah, yang ghaib mengenal yang ghaib. Persolan “mengenal Allah” atau Maarifattullah ini amat penting kerana jika TIDAK MENGENAL ALLAH. amal ibadat kita ia itu solat kita puasa kita haji kita dan yang lain lain amalan tidak akan di terima Allah. Mohon maaf jika topic ini agak terkeluar dari pokok yang di bicarakan. Namun saya rasa ada kaitan bila kita membicarakan bab Tauhid atau Zat Allah, Sifat Allah Afaal Allah dan Asma Allah. Terima kasih mohon mendapat pandanngan dari sahabat sahabat yang di muliakan Allah.. .

    Suka

  20. Terimakasih atas uraiannya, mohon bisa dijelaskan ketidakfahaman saya tentang sifat Allah yang berbeda..berbeda dalam hal ini berbeda dalam sifatnya atau kadarnya? tolong tafsirkan ayat”tidak ada satupun yang setara”

    Suka

    • Sifat2 Allah adalah gerbang menuju pengenalan kepada sang Pemilik Sifat..
      sifat2 ini ibarat sebuah cahaya yg memancar dari sumbernya.. dimana cahaya ini (sifat2) meliputi segala sesuatu tanpa kecuali.. namun kadar datangnya cahaya tersebut kepada insan berbeda2.. sesuai dengan kebutuhan insan tersebut.. ibarat sebuah pemancar penerima gelombang yg berbeda2 ( tiap insan memiliki pemancar penerima gelombang yg berbeda.. ).. akan menerima pancaran gelombang yg berbeda pula.. sesuai dengan kadar dan kebutuhan insan tersebut..

      ” Tidak ada satupun yg setara.. sebagai contoh ” Allah Maha Besar “.. maka tidak ada sesuatupun yg lebih besar DariNya.. sehingga Allah tidak bertempat.. karena jika Allah bertempat maka haruslah tempat lebih dulu ada baru ada yg menempatinya..
      Allah adalah tempat berhimpun segala sesuatu.. maka segala sesuatu tidak mungkin setara dengannya..
      mungkinkah ada yg setara dengan wujud Allah?? sementara segala wujud bergantung kepada Allah..
      contoh ” sebuah pohon jika ditebang maka wujudnya akan menghilang.. namun masih ada pohon lain yg menggantikan wujudnya.. namun jika wujud Allah terhijab.. maka lenyaplah segala wujud yg ada..

      Suka

  21. yang punya lapak kemana nih……
    yang komentar semuanya, atas izin kehendak Alloh lhoooo…..
    saya baca dari atas sampai saya ikut berkomentar merinding sendiri…..

    SENAJAN KOYO OPO MANUNGSO…..
    GUR BISO NGREKO LAN NJONGKO……
    GUSTI KANG PARING IDI LAN PESTI…..
    KITO SAK DERMO NGLAMPAHI…….

    yang ngak tau boso jowo silahkan cari transletnya bahasa jawa di google….

    Allohumma Sholli Wa Sallim ‘Alaa Nabiyyinaa Muhammad

    Suka


  22. https://polldaddy.com/js/rating/rating.jsSebaik baik petunjuk guru itu adalah Firman dan Sabda Nabi Muhammad Saw., yg mengetahui apa yang ada, sebelum awal kejadian yg ada Sekarang. Kalau di perbahaskan.. Dzat itu bukan Allah. Dan Allah itu bukan Dzat..?!? Tapi Dzat itu di namai Allah.. Dan Allah itu ismu Dzat, yg berarti nama bagi Dzat wajibul ujud. Salah kalau di katakan Dzat Allah., atau salah kalau di katakan Allah itu Dzat..!!! Harap Maklum..!!!

    Suka

  23. DZAT dengan ZAT adalah BERBEDA

    ZAT adalah MATTER alias MATERI alias BENDA

    Tolong bedakan antara DZAT (dibaca DAT) dg ZAT (yg mrpkan MATERI/BENDA)

    Semoga bisa di koreksi tulisannya

    Suka

    • Pertanyaan anda memiliki dua jawaban..
      1. Allah pada hakikatnya ada sebelum segala seduatu ada..
      2. Allah ada (dlm pengertian dikenali) setelah Allah menciptakan Mahkluk untuk mengenalnya sebagai Tuhan.. Sebagaimana termaktup dlm Hadist Qudsi
      ” Aku adalah perbendaharaan yg tersembunyi.. Aku rindu untuk dikenali.. Maka Aku menciptakan mahkluk untuk mengenalku”

      Suka

      • ALLAH itu adalah PANGKAL ASMA’UL HUSNA ( NAMA YANG INDAH ) bagi Manusia yang memberi Nama. Seperti Manusia bernama Tuhan dan Manusia bernama Allahu Somad yang berada di Bayuwangi.

        Suka

  24. Batasan Pemikiran Tentang Tuhan diantaranya ” Tafakaru fi Holki Walaa Tafakaru fi Dzati Holkihi” dan ” Laisa Kamislihi saiun ” siapa saja yang mencari Tuhan keluar dari dirinya maka dia lebih dekat dengan kesesatan namun siapa saja yang mengaku dirinya Tuhan sungguh dia berada dalam kesesatan yang nyata.

    Suka

  25. Menurut sepengatahuan saya, bahwa nama Adam itu artinya bukan tiada, yg artinya tiada itu kalau lafadh Adam dng menggunakan huruf ain, dalam, dan mim. عدم
    Berhubung nama pada Nabi Adam menggunakan Alif, ادم
    Maka artinya adalah tanah yg paling atas, ادم الارض (adimul ardhi)
    sebab Adam diciptakan dari tanah.
    (Tafsir Jalalen)

    Suka

  26. السلام عليكم
    Menurut sepengatahuan saya, bahwa nama Adam itu artinya bukan tiada, yg artinya tiada itu kalau lafadh Adam dng menggunakan huruf ain, dal, dan mim. عدم
    Berhubung nama pada Nabi Adam menggunakan Alif, ادم
    Maka artinya adalah tanah yg paling atas, ادم الارض (adimul ardhi)
    sebab Adam diciptakan dari tanah.
    (Tafsir Jalalen)

    Suka

    • Maksud nya bukan pengertian wujud dan keberadaan wujudnya dan asal penciptaannya … melainkan pengertian hakikatnya… bahwa pada hakikatnya adam itu tiada.. yg ada hanya Allah dzat wajibul wujud…dan tanah tidak lain adalah berasal dari nur Muhammad dan Muhammad adalah Nur Dzatullah… adam dalam pengertian kalimat berasal dari bahasa Aram… bahasa yg menjadi sumber dua bahasa besar dunia… yakni ibrani dan bahasa arab… kedua bahasa ini tetap adalah bahasa aram.. hanya digunakan oleh bangsa arab dan bangsa ibrani.. dalam pengertian bahasa aram..adam bermakna al insan atau manusia..

      Suka

  27. Kesimpulannya dari tulisan di atas menurut saya adalah “Allah” adalah suatu nama dzat yang maha ada, yang menyebabkan segala sesuatunya menjadi ada atau “ultimate being” sang penyebab dari adanya sesuatu… Atau kalau dalam B.Arab “Al ma’bud mulhaqon” pribadi yang disembah secara mutlaq

    Suka

Tinggalkan komentar