HAKIKAT DZAT FISSIFATULLAH (1)


Hakikat Dzat pada Sifat AllahSetelah pada posting sebelumnya telah disampaikan tentang sifat Sifat Nafsiah dan Sifat Salbiyah, pada posting ini kita akan mencoba melakukan kajian tentang Sifat Ma’ani dan Sifat Ma’nawiyah sebagai berikut :

3. Sifat Ma’ani

Sifat Ma’ani cendrung dikatakan sebagai sifat yag absatrak tetapi saya lebih memahaminya sebagai sifat yang membuktikan atau pembuktian ujud Allah, karena dengan sifat ma’ani ini Allah membuktikan sifat ujudnya yang dijelaskan dengan sifat salbiyah ( Qidam, Baqa, Mukhalifatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah ) yaitu :

  1. Hayat berarti Allah itu bersifat hidup
  2. Ilmu berarti Allah itu bersifat tahu
  3. Qudrat berarti Allah itu bersifat kuasa
  4. Irodat berarti Allah itu bersifat berkehendak
  5. Sama berarti Allah itu bersifat mendengar
  6. Bashor berarti Allah itu bersifat melihat
  7. Kalam berarti Allah itu bersifat berkata-kataPembuktian sifat ma’ani sebagai sifat yang melekat pada ujud Allah dapat dibuktikan melalui metoda pemahaman Tauhid Rububiyah yang berarti menyakini keberadaan Allah melalui ciptaan-Nya yaitu :
  • Karena Allah mempunyai sifat hayat, maka kita bisa membuktikannya pada hidupnya tubuh kita, jika tidak hidup tubuh kita itu, maka tidak terbukti hayatnya Allah, karena hidup tubuh kita itu dengan hayatnya Allah
  • Karena Allah mempunyai sifat ilmu, maka kita bisa membuktikannya pada tahunya hati kita, jika tidak tahu hati kita itu, maka tidak terbukti ilmunya Allah, karena tahu hati kita itu dengan ilmunya Allah
  • Karena Allah mempunyai sifat qudrat, maka kita bisa membuktikannya pada kuasanya tulang kita, jika tidak kuasa tulang kita itu, maka tidak terbukti qudratnya Allah, karena kuasa tulang kita itu dengan qudratnya Allah
  • Karena Allah mempunyai sifat iradat, maka kita bisa membuktikannya pada berkehendaknya nafsu kita, jika tidak berkehendak nafsu kita itu, maka tidak terbukti iradatnya Allah, karena berkehendak nafsu kita itu dengan iradatnya Allah
  • Karena Allah mempunyai sifat sama, maka kita bisa membuktikannya pada mendengarnya telinga kita, jika tidak mendengat telinga kita itu, maka tidak terbukti sama’nya Allah, karena mendengar telinga kita dengan sama’nya Allah
  • Karena Allah mempunyai sifat bashor, maka kita bisa membuktikannya pada melihatnya mata kita, jika tidak melihat mata kita itu, maka tidak terbukti bashornya Allah, karena mendengan telinga kita dengan bashornya Allah
  • Karena Allah mempunyai sifat kalam, maka kita bisa membuktikannya pada berkata-katanya lidah kita, jika tidak berkata-kata lidah kita itu, maka tidak terbukti kalamnya Allah, karena berkata lidah kita dengan kalamnya Allah

Dengan pembuktian ujud Allah melalui sifat ma’ani ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa sifat hayat merupakan pokok atau ibu dari sifat yang menjelaskan tentang zat Allah, sehingga tanpa sifat hayat, sifat ujud tidak berarti apa-apa. 4. Sifat Ma’nawiyah Sifat ma’nawiyah merupakan sifat penegasan dari sifat ma’ani dengan pemahaman sebagai berikut :

  • Karena Allah bersifat hayat, maka wajib Dzat Allah bersifat Hayun berarti maha hidup
  • Karena Allah bersifat ilmu, maka wajib Dzat Allah bersifat Aliman berarti maha mengetahui
  • Karena Allah bersifat qudrat, maka wajib Dzat Allah bersifat Qodiron berarti maha kuasa
  • Karena Allah bersifat Iradat, maka wajib Dzat Allah bersifat Muridan berarti maha berkehendak
  • Karena Allah bersifat sama’, maka wajib Dzat Allah bersifat Sami’an berarti maha mendengar
  • Karena Allah bersifat bashor, maka wajib Dzat Allah bersifat Bashiron berarti maha melihat
  • Karena Allah bersifat kalam, maka wajib Dzat Allah bersifat Mutakalliman berarti maha berkata-kata

Itulah sifat-sifat yang wajib ada pada Dzat Allah. Hanya Pada Dzat Allah. Selain Allah tidak ada yang memiliki sifat ini, sedangkan sifat-sifat yang mustahil pada Allah adalah kebalikan dari sifat yang wajib ini. ( saya tidak membahas sifat yang mustahil ini )

Sebelum melanjutkan dengan hakikat sifat yang mungkin pada Allah, kembali saya menyampaikan bahwa apabila sampai kajian ini terdapat hal-hal yang kurang bisa difahami dengan baik silahkan penyampaikan pertanyaan melalui kotak komentar yang tersedia, termasuk bantahan, sanggahan atau apapun yang ingin disampaikan, mohon disampikan secara santun dan jangan menyebut nama orang lain yang tidak berhubungan dengan SAYA.

Seluruh pertanyaan, tanggapan, bantahan, sanggahan atau sekedar komentar yang disampaikan, Insya Allah, saya akan berusaha menjawab dan menjelaskannya sesuai dengan segenap kemampuan. Karena ilmu Allah itu maha luas dan tanpa batas.

29 comments on “HAKIKAT DZAT FISSIFATULLAH (1)

  1. Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh…
    Saya sungguh sangat berterima kasih kepada Bapak yang telah menyampaikan ajaran yang teramat luhur ini…Semoga Allah Ta’ala memberikan rakhmat dan hidayah Nya kepada Bapak sekeluarga…Amiin Amiin Ya Rabbul “alamin.

    Suka

  2. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudaraku yg dimuliakan, pertamanya aku bersyukur kehadrat Allah SWT Zat wajibal wujud yg menemukan aku dgn web saudaraku ini. Semoga pencerahan mengenai ilmu ketuhanan yg dibicarakan diruangan ini bisa dimanfaati oleh sekelian hamba Allah yg sedang mencari jalan pulang yg hakiki. Pertanyaan saya dalam kupasan mengenai sifat maani dan maknawiyah…. kenapa dikatakan Allah melihat maka Zatnya itulah Yang Maha Melihat… seolah-olah ada 2 objek yg dibahaskan disitu iaitu Allah dan zatnya, melihat dgn Yang Maha Melihat…? Apakah yg dikatakan Allah itu ? Zat sebenar- benar zat adakah ianya bersifat? Mohom pencerahan dr saudaraku yg budiman jazakallah kahairal jazaa.

    Suka

    • Allah menciptakan segala apapun diatas dunia ini.. firman allah dalam hadist Kudsi : ” Akulah yg menciptakanmu dan aku pula yg menciptakan sifatmu ” .. Firman Allah : ” tidaklah bergerak sebiji Zarrapun.. kecuali atas ijin Allah ” Allah menciptakan yg tdk baik sebagai pencerminan kepada hal yg baik.. tanpa yg tdk baik.. maka tdk akan anda ketahui mana yg baik.. Allah yg menciptakan yg baik dan yg buruk itu sebagai ujian semata mata.. dan Allah itu Maha Baik.. Maha sempurna Allah dari hal hal yg buruk..

      Suka

    • HAKIKAT semua yang terjadi hanyalah atas kehendak Allah.

      QS.Ash-Shaffat : 96
      Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.

      Tetapi Allah sudah memberikan kebebasan bagi hambaNya untuk memilih sikap/perbuatan hambaNya itu.
      Dalam ber SYARIAT dan ber AKHLAQ, kita disuruh beradab kepada Allah, Kalau itu nikmat (baik) kita katakan ini dari Allah, kalau itu bencana (buruk) kita katakan ini dari kesalahan kita.

      Surat An-Nisa Ayat 79
      Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.

      Allah tidak ditanya tentang apa yang Allah kerjakan, tetapi kitalah yang akan ditanya aras perbuatan kita.

      Surat Al Anbiya Ayat 23
      “Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia (Allah) kerjakan, dan merekalah yang akan ditanya tentang yang mereka kerjakan”

      Suka

  3. Mau tanya saudra,,sy bingung seandainya segala2x allah yg ada,,maka sy pernah berbuat bejat,, apakah itu perbuatan allah jua? Apkh mhluk bisa brkhendk diluar allah?

    Suka

    • Allah tdk bisa ditimpa dosa.. manusialah yg menanggung dosa.. kebaikan dan keburukan adalah cobaan bagi manusia.. Allah menimpakan bagi manusia itu cobaan kebaikan.. dan juga menimpakan baginya cobaan kejahatan.. segalanya itu datang dari Allah.. maka keimanan dan agamalah yg membuat manusia mampu melakukan kebaikan didalam keredhaan Allah.. bkn atas kehendak manusia..

      Suka

    • HAKIKAT semua yang terjadi hanyalah atas kehendak Allah.

      QS.Ash-Shaffat : 96
      Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.

      Tetapi Allah sudah memberikan kebebasan bagi hambaNya untuk memilih sikap/perbuatan hambaNya itu.
      Dalam ber SYARIAT dan ber AKHLAQ, kita disuruh beradab kepada Allah, Kalau itu nikmat (baik) kita katakan ini dari Allah, kalau itu bencana (buruk) kita katakan ini dari kesalahan kita.

      Surat An-Nisa Ayat 79
      Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.

      Allah tidak ditanya tentang apa yang Allah kerjakan, tetapi kitalah yang akan ditanya aras perbuatan kita.

      Surat Al Anbiya Ayat 23
      “Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia (Allah) kerjakan, dan merekalah yang akan ditanya tentang yang mereka kerjakan”

      Suka

    • Sifat 20 (dua puluh) Wajib Bagi Allah Swt :

      Wujud : artinya ada, ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah Swt yang tiada di sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”.
      Qidam : artinya sedia, hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah Swt.
      Baqa’ : artinya kekal, Allah Swt kekal ada dan tidak ada akhirnya
      Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith : artinya Bersalahan Allah Swt dengan segala yang baharu, pada dzat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru, yang telah ada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan yang baharu pada dzatnya, sifatnya atau perbuatannya.
      Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : artinya berdiri Allah Swt dengan sendirinya, tidak berkehendak kepada tempat yang berdiri (pada dzat) dan tidak berkehendak kepada yang menjadikannya, karena ia tidak di jadikan tetapi telah jadi dengan sendirinya, dan tidak berkehendak kepada yang di jadikanNya.
      Wahdaniyyah : artinya satunya Allah Swt pada dzat, pada sifat dan pada perbuatanNya, tetapi bukanlah pengertiannya seperti bersatunya dzat tulang, daging, kulit dan lain sebagainya, Allah Swt bebas dari pengertian seperti itu.
      Qudrat : artinya kuasanya Allah Swt, satu sifat yang qadim lagi azali yang tetap berdiri pada zat Allah Swt, yang mengadakan tiap – tiap yang ada dan meniadakan tiap – tiap yang tiada.
      Iradah : artinya kehendaknya Allah Swt, maknanya penentuan segala tentang ada atau tiadanya, maka Allah Swt yang selayaknya menghendaki tiap – tiap sesuatu apa yang di perbuatnya, artinya kita manusia telah di tentukan dengan kehendak Allah Swt, seperti : tentang rezeki, umur, baik, jahat, kaya, miskin dan lain sebagainya
      Ilmu : artinya mengetahuinya Allah Swt, maknanya nyata dan terang akan meliputi dan maha mengetahui akan segala tiap – tiap, tiada yang tersembunyi dan rahasia bagiNya di alam jagat ini.
      Hayat : artinya hidupnya Allah Swt, ini sifat yang tetap dan qadim lagi azali pada dzat Allah Swt, ia tidak akan pernah mati, karena mati itu adalah ciptaanNya juga.
      Sama’ : artinya mendengarnya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, tiada sesuatu apapun yang luput dari pendengarannya Allah Swt.
      Bashar : artinya melihatnya Allah Swt, hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, Allah Swt wajib bersifat maha melihat pada yang dapat di lihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat, terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya.
      Kalam : artinya : berkata – katanya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada, yang qadim lagi azali, yang berdiri pada dzat Allah Swt, sebagai contoh adalah Al- Qur’an, ini merupakan perkataannya (kalam) Allah Swt yang abadi sepanjang masa.]
      Kaunuhu Qadiran : artinya keadaannya Allah Swt, ia yang berkuasa mengadakan dan mentiadakan sesuatu.
      Kaunuhu Muridan : artinya keadaannya Allah Swt yang menghendaki dan menentukan tiap – tiap sesuatu.
      Kaunuhu ‘Aliman : artinya keadaannya Allah Swt yang mengetahui akan tiap – tiap segala sesuatu.
      Kaunuhu Hayyun : artinya keadaannya Allah Swt yang maha hidup, melebihi dari segala sesuatu apapun juga.
      Kaunuhu Sami’an : artinya keadaannya Allah Swt yang mendengar akan tiap – tiap segala sesuatu yang maujud.
      Kaunuhu Bashiran : artinya keadaannya Allah Swt yang melihat akan tiap – tiap segala sesuatu yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).
      Kaunuhu Mutakalliman : artinya keadaannya Allah Swt yang berkata – kata, yaitu sifat yang berdiri dengan dzat Allah Swt.

      Suka

  4. Boleh kah kalau saya katakan pada bab ini , kita harus mati sebelum mati, kerana pada sifat muhammad ini tanpa zat dari allah kita sememangnya mati, tiada apa apa. Disinilah yang dikatakan kamil mu kamil, saling memerlukan sifat dengan zat, zat dan sifat.disinilah yang dikatakan nyata keesaannya pada alam diri kita. Kerana setiap kelahiran atau kehidupan merupakan suatu alam yang tersendiri dan iman dan islam adalah ceritanya. wajib diyakini bahawa Yang Maha Kuasa adalah tidak bernama dan tidak dapat digambarkan, yang telah menentukan perjalanan mengikut skrip atau cerita yang telah ditulis untuk nya.

    Suka

  5. Assalamualaikum,wrwb…….. Terima kasih kepada Bapak yg telah mau membagi ilmu, mudah2an ilmu yang di ajarkan dapat kami amalkan.
    Wassalamualaikum,wrwb.

    Suka

  6. Assalamualaikum,wrwb, saya sudah membaca dan mudah2an memahami daripada sifat 20 yang wajib dan 20 yang mustahil, yang ingin sy ketahui kepada bpk, amalan-amalan apa yang sy jalankan di dalam memahami sifat 20 tsb. terima kasih, Wassalamualaikum,wrwb

    Suka

      • yg paling nyata adalah adanya diri kamu.. sebagai pencerminan SIFAT ADANYA ALLAH… sekiranya tidak ada ALLAH maka wujud dan keberadaan kamupun tidak ada.. sebaliknya.. meskipun km tidak ada.. maka aku tetap ada.. dan Allahpun tetap ada.. kedua.. Sifat Ahad Allah.. tercermin kepada dirimu dan diriku.. meskipun kita jamak.. kita tetap adalah ahad dalam diri kita sendiri.. baik rasa.. penglihatan.. keadaan dan keberadaan..

        Suka

      • tambahan.. anda memahami apa yg dimksd berzikir?? yaitu mengingat.. jadi perbanyaklah mengingat bahwa ADAnya (wujud) dirimu adalah karna SIFAT ADANYA ALLAH..

        Suka

  7. assalamualaikum wr wb.maaf kalo saya banyak bertanya karena saya penyimak setia blog ini hehe
    tiada yg maujud kecuali Allah ,kata yg penah dikatakan oleh ibn araby.apabila Dzat Allah dan sifatnya(nur muhammad) tidak terpisah,dan dijelaskan sebelumnya bahwasanya seluruh allam semesta ini beserta isinya diciptakan dari nur muhammad(sifat Dzat) maka secara nyata bahwasanya
    dzat allah pun ikut serta dalam penciptaan makhluk tersebut.karena Dzat dan sifatnya tak terpisah.seperti yg pernah abang katakan sebelumya, contoh:api dan panasnya,kalo misalkan api itu hakekatny adari nur muhammad,dimanakah posisi Dzat Allah sedangkat dua hal tersebut tak terpisah. apakah api itu hakekat dZat dan panas itu hakekat nur muhammad, atau hanya pengibaratan saja. bagaimana menurut abang tentang itu.

    Suka

  8. Apakah sama manisnya gula dengan manisnya madu ?
    guru saya mengartikan laisya kamislihi saiun tiada tolak baindingNya akal tidak sampai kepadaNya hanya mildahunu sultonanan nasiro karna apa yang darinyalah akan kembali kepadanya “dan kutiupkan sebagahian ruh Ku kepada adam” sebagian ini titipan tuhan inilah yang harus dijaga apa dia wahuwa qolbun hanya hati sebagai wadah bayanganNYa pembersihnya adalah zikrullah karna asma, tidak akan berpisah dengan zat, dan zat pasti berkait dengan sifat dan afal. tolong uraikan teh manis yang sudah saya aduk didalam gelas sekarang sudah ada gelas,air,teh, dan gula smoga ini mendekatkan ini kita kepada faham untuk niat untuk memisalkan, Allah hu a’lam Qudrot dan irodat,

    Suka

  9. Kenali drimu dulu … Setelah knl bru kamu akan tau dimana tuhan mu dengan ilum kau smpai pada akhirat ….. Tpi sblm hancur lebur ilmumu tidak biza kau kenal tuhan mu… …… Ia yg tak bernama tiada bentuk tiada suara dan tiada smanya … Aku tiada hijab dengan engkau wahai manusia …. Akulah cahaya seluruh kehidupan …. Aku yang maha hidup … Yang memberi kehidupan … Jika ada hijab antara engkau dan aku bagai mna mungkin engkau manusia bza hidup….. Aku pencipta tempat …dan akulah pemilik tempat … Timur dan barat milikku langit dan bumi milikku…… Kemanapun kau memandang disitu wajahku …… Aku hampir diputih matamu …… Engkau msh terlena oleh dunia maka engkau tidakan melihatq …. Akulah yang mahanyata …. Bukan kah wahai manusia engkau tahu akulah yang lebih dulu ada … Apa mungkin aku dihijab oleh ciptaanku…..itu mustahil hal yg tidak mungkin ……. Jika kau buta didunia maka kau akan buta diakhirat……. .

    Suka

  10. Hai manusia tidakkah engkau terpikir … Apakah engkau pernah membuat kedua tanganmu …. Lalu tidakkah kau berfikir setiap berganti tahun engkau mkin besar……. Siapa yg mengatur siapa yang menciptakan ……. Adakah manusia bisa ….. Aku begitunyata hingga engkau tidak sadar …… Pernahkah engkau membuat keluar masuk nafas …… Bukan kah semua itu datang dengan sendrinya….. Aku ini maha nyata……..

    Suka

  11. Ping-balik: HAKIKAT ZAT FISSIFATULLAH (1) | abd6296's Blog

  12. assalamualaikum,terima kasih kupasan bapak,saya ingin bertanya bagaimana peranan iblis dalam kita mencari ilmu hakikat ni,t.kasih

    Suka

Tinggalkan komentar